Bahan cair atau ‘basah’ dapat mencakup gula, seperti sirup jagung, madu, molase atau sirup maple, ekstrak seperti ekstrak Vanila dan perasa cair lainnya, dan minyak seperti minyak canola atau minyak sayur untuk beberapa nama. Bahan cair bisa buram, tembus cahaya atau transparan, sehingga memerlukan instrumentasi dan teknik pengukuran yang berbeda untuk pengukuran warna yang sukses.

Cairan Buram tidak dapat ditembus oleh cahaya dan paling baik diukur menggunakan instrumen pemantulan arah 45/0°. Ini adalah geometri yang paling cocok dengan bagaimana mata manusia ‘melihat’ warna.

Cairan Translucent memungkinkan cahaya melewatinya, tetapi hanya difus, sehingga objek di sisi lain tidak dapat dibedakan dengan jelas. Kedua mode pengukuran reflektif dan transmitansi dapat bekerja dengan baik tergantung pada transparansi sampel. Sebagai aturan praktis,

• Jika pada panjang jalur yang akan dilihat pelanggan Anda sampel, Anda dapat melihat sedikit detail ibu jari atau jari Anda melalui cairan, transmitansi adalah metode pengukuran yang disukai.
• Jika Anda tidak dapat melihat detail kecil, maka pengukuran reflektansi menggunakan arah 45°/0° lebih disukai, meskipun dimungkinkan juga menggunakan geometri bola d/8° difus.

Panjang jalur didefinisikan sebagai ketebalan sampel dari tempat cahaya masuk ke tempat keluarnya sampel. Tes sederhana untuk menentukan tembus cahaya adalah dengan menuangkan cairan ke dalam wadah bening yang mensimulasikan ketebalan sampel yang biasanya akan dilihat, dan pegang ibu jari Anda di bagian belakang wadah dan lihat melalui sampel.

Cairan Transparan memungkinkan cahaya melewatinya dengan sedikit atau tanpa gangguan atau distorsi sehingga objek di sisi lain dapat terlihat dengan jelas. Cairan ini hanya dapat diukur menggunakan instrumentasi transmisi.